Berita Terkini

Keterliban Generasi Z sebagai Pemilih Pemilu dalam Menangkal Hoaks

Palu, Sulteng.kpu.go.id – Pemilu sebagai sarana kedaulatan rakyat dalam negara demokrasi merupakan arena kontestasi Politik Untuk memilih pemimpin yang mengelola pemerintahan baik eksekutif maupun legislatif.  KPU, bersama dengan KPU Provinsi dan KPU Kabupten/Kota  diberikan amanah secara konstitusional untuk menyelenggarakan pemilu bersama Bawaslu dan DKPP sebagai satu kesatuan fungsi penyelenggaraan  Pemilu.  Tugas KPU/KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota secara hirarkis  melakukan pelayanan kepada peserta pemilu dan kepada Pemilih. Dalam menyelenggarakan pemilu KPU menghadapi  tantangan dalam melayani pemilih  termasuk melayani Generasi Z, selain itu tantangan adanya berita hoaks pemilu sebagai ancaman dalam demokrasi kita. Demikian kata Anggota KPU Provinsi Sulawesi Tengah Sahran Raden dalam dialog Virtual yang bertajuk Gen Z, Berita Hoaks dan Pemilu 2024 yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Poso, pada Rabu, 16/3/22.

Lanjut Sahran bahwa Generasi Z  yang terlahir diantara tahun 1998 sampai dengan 2010 memiliki populasi yang cukup besar dalam populasi penduduk Indonesia. Generasi Z atau generasi pasca milenial ini jumlahnya sikitaran 29,23% dari penduduk Indonesia  yang memiliki karakter generasi  yang menggandrugi  media sosial sebagai gambaran tentang masa depan generasi  Z.  Generasi ini  menjelajah dan terkoneksi dengan banyak orang di berbagai tempat secara virtual melalui koneksi internet. Sehingga dengan demikian, Generasi Z memiliki karakter keterbukaan  dalam menerima berbagai pandangan dan mereka mudah menerima keragaman dan perbedaan.  

Kata Sahran yang saat ini sebagai Ketua Divisi Sosialisasi, Parmas dan SDM  KPU Provinsi Sulawesi Tengah bahwa Gen Z dilabeli sebagai generasi yang minim batasan (boundary-less generation). bahwa Gen Z memiliki harapan, preferensi, dan perspektif kerja yang berbeda serta dinilai menantang bagi organisasi. Karakter Gen Z lebih beragam, bersifat global, serta memberikan pengaruh pada budaya dan sikap masyarakat kebanyakan. Satu hal yang menonjol, Gen Z mampu memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan mereka. Teknologi mereka gunakan sama alaminya layaknya mereka bernafas.

Pada pemilu 2024 nantinya bagaimana kita mempersiapkan keterliban Generasi Z sebagai pemilih pemilu dalam menangkal hoaks.  Berita hoax adalah berita palsu yang sengaja dibuat sebagai alat politik, entah itu untuk memenangkan salah-satu kandidat calon, maupun  untuk memecah Kebhinekaan bangsa Indonesia. Hoaks mengancam tatanan kehidupan politik dan pemilu  Berita hoax yang disebarkan secara terus-menerus melalui perantara media sosial bukan hanya berbahaya secara individu, namun juga berbahaya secara konteks keIndonesiaan. Menurut Sahran bahwa Disinilah peran yang sesungguhnya bagi generasi Z untuk menangkal berita Hoax dan terus membangkitkan semangat nasionalisme. Melalui Media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter  Youtube menjadi media bertebarannya berita hoaks maka diharapkan Generasi Z ini  memiliki sikap kritis dengan menyandingkan berita/informasi yang setipe/sejenis dari media terpercaya minimal 2 kali (double check). Pemilih pula dapat menyaring dan  memeriksa kebenaran berita/informasi tersebut sebelum dibagikan kepada orang lain. Kita perlu memperkuat media literasi dengan menganalisa pesan yang disampaikan di media sosial/media massa, mempertimbangkan tujuan komersil dan politik di balik suatu pesan di media dan meneliti siapa yang bertanggung jawab atau informasi yang dipublikasikan. Tutup Sahran.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua dan Anggota KPU Kabupaten Poso, Nur Lasibani Direktur Sikola Mombine dan sejumlah peserta yang berasal dari sekolah SMA sederajat se Kabupaten Poso serta peserta lainnya.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 556 kali