
KPU Sulteng Sosialisasi Peningkatan Partisipasi bagi Segmen Pemilih Perempuan
Palu, Sulteng.kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Tatap Muka Peningkatan Partisipasi masyarakat segmen pemilih perempuan dengan tema “Partisipasi dan Peran Politik Perempuan dalam Pemilu 2024 (3/11).
Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Ketua KPU Sulteng, Nisbah dan Ketua Divisi Sosialisasi Partisipasi Masyarakat dan SDM, Sahran Raden.
Sahran dalam materinya menyampaikan pra wacana dalam dunia politik perempuan masih kurang diberitakan, peran politik perempuan seolah -olah telah diwakilkan kepada laki – laki yang menjadi public figure dan secara kultur masih menguatnya budaya patriarki di masyarakat serta adanya pemahaman agama yang menomorduakan eksistensi perempuan dalam politk.
Sahran juga menjelaskan mengenai arti penting Pemilu sebagai proses rekruitmen orang – orang untuk menduduki jabatan politik tertentu (Eksekutif dan legislatif), Pemilu juga sebagai arena konstentasi bagi peserta Pemilu untuk bersaing memperebutkan kekuasaan. “Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk mengkonversi suara pemilih menjadi kursi diparlemen” ujar Sahran.
Selanjutnya Sahran menjelaskan perempuan dalam pemilu, secara konstitusional UUD `945 mengakui bahwa setiap warga negara, baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama, memiliki kesetaraan untuk ikut serta dalam pemerintahan, dimana hak ini dimulai sejak Pemilu 1955 sampai sekarang, pengakuan negara tidak saja ada dalam konstitusi tetapi diatur dalam konvensi hak – hak politik perempuan (Convention on the political right of women).
“Pemilu Inklusif merupakan sebuah peluang, untuk memberikan kesmepatan untuk meningkatkan partisipasi dan mengubah persepsi public atas kemampuan perempuan, dimana hasilnya perempuan dapat memiliki suara politik yang lebih kuat dan semakin diakui sebagai warga negara setara”, ujarnya lagi.
Terakhir sahran menyampaikan harapan bagi politik perempuan pada Pemilu 2024, membangun kepekaan/kesadaran gender dalam Pemilu, memberikan pemahaman tentang penyelenggaraan Pemilu yang responsif gender dan memberikan pemahaman mengenai hak politik perempuan dalam Pemilu.
Selanjutnya Nisbah menyampaikan materi terkait Pemilu dan Politik berspektif Perempuan. Nisbah juga menyampaikan mengenai Pemilu dan Demokrasi dan mengapa Pemilu harus demokratis.”Perempuan cerdas berdemokrasi, Memahami demokrasi dan Pemilu, ujarnya”.
Hambatan Perempuan dalam Pemilu yakni sumber daya manusia yang terbatas, factor sosio kultural, tidak adanya ketegasan dan dukungan partai politkk secara penuh, tidak mampu memetakan persoalan perempuan dan masyarakat, tidak mampu mengartikulasi kepentingan konstituennya dan tidak menjadi subjek yang siap pakai, serta mengandalkan preferensi politik.
Selain itu, Nisbah menyampaikan strategi meningkatkan representase perempuan dimana meningkatkan kualitas perempuan, pengembangan jaringan kelompok, menciptakan sebuah sinergi usaha,Pengembangan jaringan kelompok, mengupayakan menduduki jabatan strategis dalam politik dan ormas perempuan, melakukan advokasi para pemimpin partai politik, menciptakan kesadaran tentang pentingnya mengakomodasi perempuan di parlemen, meningkatkan pemahaman dan kesadaran perempuan melalui pendidikan dan pelatihan serta mempertegas keberadaan kelompok perempuan.
Sebagai peserta kegiatan tersebut Tokoh perempuan dari berbagai elemen masyarakat, NGO, LSM, Pusat Kajian Perempuan Perguruan tinggi dan Aktivis Media Perempuan di Sulteng.
Para peserta sangat antusias dan mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh KPU Sulteng, sehingga ini adalah pertemuan awal, konsolidasi awal, telah didaptkan strategi dan solusi, selanjutnya akan melakukan langkah langkah kedepannya agar tercapai hasil yang diharapkan yakni terbukanya akses informasi politik perempuan, dan adanya Informasi politik yang diperlukan oleh perempuan untuk menetukan pilihan politik secara Cerdas. (humas kpu sulteng Cherly/foto: JJ/ed diCh)